Sabtu, 17 Desember 2011

Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat?



Bagian pertama, Karena 1, Memang belum mengenal ALLAH kecuali sebatas Tuhan, belum mengenal Sifat, Af'al & AsmaNYA, DIa yg menciptakan manusia, hewan, tumbuh2an, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku, istriku, anak2ku, semua yg kulihat, semua yg kudengar, semua yg bergerak, semua yg berada dilangit & dibumi, semua dihidupkanNYA " Al Muhyi" & semua akan dimatikanNYA "Al Mumiitu", semua tunduk dalam kehendak "Al Muriidu" & kekuasaanNYA "Al Qodiiru", DIAlah yg mengatur semuanya "Ar Robbu", DIAlah yg mengusai sekaligus memiliki semuanya "Al Maaliku" (QS3:26-27). DIa Maha Menatap "Al Bashiiru" tahu persis hati, pikiran & lintasan pikiran kita & DIA Maha Mendengar "As Samiiu'" mendengar gesekan daun, langkah semut & rintihan hati hambaNYA, Lantas sadarkah kita bahwa DIA YANG SEGALA GALANYA yg kita hadapi dalam sholat selama ini?, Bisakah hati & pikiran kita lari saat sholat sementara DIA MENATAP hati pikiran kita? Kalau begitu kok bisa ma'siyat sementara DIA TERUS MENERUS MEMPERHATIKAN kita?



Bagian kedua, Karena belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat & rukun sholat, maka jadilah "sukaaro" sholat mabuk alias sholat tanpa rasa, tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyaqinan, kosong, hampa, seakan robot jasad tanpa ruh, "alkusaala" malah terasa beban, buru buru pengen cepat selesanya, kebiasaannya menunda nunda waktunya, gerak sholatnya cepat seperti ayam matok. surah & bacaan sholatpun komai kamit. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH ini, "...JANGANLAH KALIAN MENEGAKKAN SHOLAT, SEDANGKAN KALIAN DALAM KEADAAN MABUK, SAMPAI KALIAN BENAR BENAR FAHAM APA APA YANG KALIAN BACA DALAM SHOLAT KALIAN" (QS4:43). Lihat orang mabuk berkata berbuat tetapi tidak sadar apa yg dikatakan & apa yg diperbuat, lihat orang sholat berdiri, bertakbir, baca ayat, ruku', sujud, tahiyyat & salam, tetapi tidak sadar bahwa ia sedang berdiri, ruku' sujud menghadap PENCINTA LANGIT & BUMI...tidak sadar bahwa ia sedang berdialog dg PENCIPTA DIRINYA, YANG MAHA MENENTUKAN SEGALA GALANYA!

Bagian ketiga, Krn tdk sadar bahwa sholat itu adalah "Almuhadatsah bainal makhluqi wa Khooliqi" dialog hamba kpd Kholiqnya, "Apabila salah seorang dari kalian sholat, sebenarnya ia sedang berkomukasi dg ALLAH" (HR Bukhori Muslim). Coba perhatikan dari adzan, panggilan waktu menghadapNYA, yg dipanggilpun yg berSYAHADAT, "Asyhaaduallaa ilaaha illallah wa ashhadu anna Muhammadar Rasulullah", yg tdk beriman tdk dipanggil, krn itulah Rasulullah mengingatkan, "Yang membedakan kita dg org kafir adalah sholat, maka siapa dg SENGAJA MENINGGALKAN SHOLAT maka sungguh ia sudah BERPERANGAI seperti orang kafir". Menutup aurat krn memang menghadapNYA, menghadap qiblat krn memang fokus jasad ruh, hati pikiran kpdNYA, apalagi berjamaah jadi rapi shof, & seluruh duniapun satu arah qiblat, lalu bersuci krn memang menghadap MAHA SUCI, lalu berdiri tegap, takbir, membaca ifitah "inn wajjahtu wajhiyalilldzi fathoros samaawati wal ardho" hamba datang menghadapMU duhai PENCIPTA LANGIT & bumi, tunduk patuh taat padaMU...inilah diantara komunikasi sholat yg belum difahami, lantas bagaimana khusyu' tanpa kesadaran ini?





Bagian keempat, Krn sedikit kita yg faham bahwa dlm sholat Ta'kala membaca Alfatihah terjadi dialog hamba dg RABBnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca surat al-Fatihah, setiap ayat yg dibaca itu langsung dijawab oleh ALLAH", lalu Rasulullah menyampaikan ketika seorang hamba berkata, ''Segala puji bagi ALLAH, TUHAN seru sekalian alam". ALLAH menjawab, "Hamba-KU telah memuji-KU". Seorang hamba berkata, ''Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang". ALLAH menjawab, "Hamba-KU memuji-KU". Seorang hamba berkata, ''RAJA di Hari Pengadilan". ALLAH menjawab, "Hamba-KU mengagungkan Diri-KU. Hamba-KU berserah diri kpd-KU". Seorang hamba berkata, ''Hanya ENGKAUlah yg kami sembah, & hanya kpd-MU kami memohon pertolongan". ALLAH menjawab, "Inilah pertengahan antara AKU & hamba-KU, & bagi hamba-KU apa yg dia minta AKU berikan". Seorang hamba berkata, ''Tunjukilah kami jalan yg lurus, jalan yg telah ENGKAU anugerahkan kpd mrk, bukan mrk yg kena murka & bukan mrk yg sesat.'' ALLAH menjawab, "Ini milik hamba-KU, & bagi hamba-KU apa yg dia minta AKU berikan". (Hadist Qudsi, HR Muslim). Krn itu sahabatku, mulailah bacanya pelan2 dg kesadaran & keyaqinan "THUMA'NINAH", sungguh ALLAH menjawab stp ayat yg kita baca..."nikmatnya, bahagianya aku menulis ini dari mesjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong Bengkulu sambil menunggu waktu isya. I love you sahabatku fillah.




Bagian kelima, Krn "hubbub dunya" sgt mencintai dunia, "the money is the first and the final of life, no money no happy" sehingga hati pikirannya selalu dipenuhi oleh segala sesuatu yg bersifat duniawi, duit, dolar, makan minum, keluarga, target2 bisnis, masalah2, berkhayal dsb, & itulah yg di ingat ingat dalam sholat, sampai apa yg disebut oleh Rasulullah, "hatta yansa kam rok atan laka" sampai ia lupa sudah BERAPA RAKAAT IA SUDAH SHOLAT", maka tidak heran saat sholat yg semestinya hati pikirannya fokus dalam sholat malah ingat dunia. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH surah Al Maa'uun ayat 4 & 5, "CELAKALAH orang2 yg mengerjakan sholat yg HATI PIKIRANNYA LALAI kepada ALLAH". Lalai hatinya krn dunia "ball tu'tsiruunal hayaatad dunya" (QS 87:16). Krn itu sadarilah hidup kita tidak lama di dunia yg fana ini, sholatlah seakan sholat terakhir hidup, simaklah sabda Rasulullah, "Bila engkau melakukan sholat maka sholatlah kamu, seperti orang yang akan meninggalkan alam fana" (HR Ibnu Majah & Imam Ahmad).

Bagian ke enam, Krn makan minum yg haram, baik secara zat "lizaatihi" seperti, anjing, babi, alkohol, narkoba dsb, atau cara mencarinya dg cara haram, "linailihi", walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu halal tetapi karena cara mencarinya dg berdusta, menipu, sumpah palsu, terima sogokan, korupsi dsb, maka tetap haram, seakan ia makan Tempe tahu tetapi sebenarnya ia makan anjing & babi, itulah yg disebut "rijsun min amalisy syaithon". Najis karena amalnya, atau "roddudzdzakaat" karena menolak zakat, maka hartanya bercampur dg hak faqir miskin, kotorlah hartanya. Semuanya menjadi hijab hati & hijab hubungan kpd ALLAH, walhasil sholatnyapun tidak diterima, ALLAH "SUBBUUHUN" MAHA SUCI hanya menerima yg suci. Ingat komentar Rasul pd orang yg menangis ta'kala berdoa, "hampir saja aku mengira doanya diijabah ALLAH, namun Jibril memberitahuku bahwa orang itu suka menipu, lantas bagaimana ALLAH menjawab si penipu, pakaian & makanannya dari hasil menzholimi orang lain?" SADARILAH saat sholat kita BERHADAPAN ZAT YANG MAHA SUCI!




Bagian ketujuh, Krn sholatnya masih disertai "Al fahsyau" berbuat ma' siyat seperti berdusta, mabuk, buka aurat, berjudi, berzina, dari zina mata melihat yg porno, tangan meraba, pikiran berkhayal sampai zina kemaluan, "adzdzunuubu kaafilatul quluubi" dosa dosa ma'siyat itu menjadi "cover" penutup hati, Alwaqi, guru imam Syafii' berkata, "nurullahi la yuhda lil a'shi", sungguh cahaya NUR HIDAYAH ALLAH tdk akan masuk pada hati yg tertutup gelap krn ma'siyat. Inilah kebanyakan yg terjadi pada "tukang sholat" bukan "Penegak Sholat", STMJ sholat rajin ma'siyat tekun, ritual rutinitas tanpa disertai amal yg berkwalitas, hasilnya lagi lagi kosong, tdk ada "atsar" pengaruh, ini sekaligus menjadi jawaban mengapa ada orang sholat tetapi sulit khusyu'...ya bagaimana khusyu' ma'siyat terus sich!. Imam Ghazali berkata, "Sungguh, sekali dusta sudah cukup membuat sholatnya terhijab kpd RABBnya".

Bagian ke delapan, Krn sholatnya disertai "al mungkar", berbuat zholim, menganiaya, menipu, menggunjing, memfitnah, merendahkan orang lain, menghina, memukul apalagi sampai membunuh orang lain. Ini pun menjadi HIJAB BESAR, krn ALLAH hanya menerima ibadah yg membuat hamba itu MENGHINAKAN DIRI dihadapanNYA & yg MEMBUAT dirinya BERAHKLAK MULIA kpd MAHLUKNYA. Cukup sholat itu akan dianggap dusta kalau tidak memperhatikan yatim piatu & faqir miskin (QS 107:1-3). "Cuek, masa bodoh, pelit, emangnya gue pikiran"dsb sudah cukup dianggap pendusta sholat, pendusta agama apalagi sampai berbuat aniaya, & ini semua bukan akhlak hamba ALLAH yg sholat, orang sholat itu belas kasih, santun, pemaaf, murah senyum, dermawan & rendah hati. Ku tulis hikmah ini dlm perjalanan dakwahku ke Nganjuk, doakan ALLAH selamatkan perjalanan ini, krn besok selesai kuliah subuh di mesjid langsung menuju Mamuju Sulawesi Barat, sahabatku.



Bagian kesembilan, Krn "Ath thobiah assayyiah" masih punya sifat tabiat buruk seperti sombong, diam diam merendahkan orang lain, dengki, dendam, pemarah, buruk sangka, riya, sum'ah, ujub bangga diri dsb. Sehingga sholatnya tdk membawa pengaruh apa apa bahkan bisa jadi sholatnya menjadi fitnah krn ia melakukan bukan krn ALLAH, tetapi "Yurounnaas" riya, krn ingin pujian & perhatian manusia (QS 107:6) atau diam diam saat sholat krn diangkat sbg imam atau pandai ilmu atau bacaannya sgt bagus atau krn rajinnya sholat ia bangga diri, dlm hatinya, "tdk ada org lebih pantas menjadi imam selain aku", "tdk ada orang sealim aku di musholla ini", "tdk ada suara sebagus bacaanku" dst. Inilah yg disebut ujub, "innama yataqobbALLAH minal mutawadhiin" ALLAH hanya menerima hamba yg benar2 lurus niatnya disertai penuh kerendahan diri dihadapanNYA, SUBHANALLAH.




Bagian kesepuluh, Krn "goirul isti'daadi" tdk mempersiapkan diri secara maksimal menghadap ALLAH, seperti pakaian kurang bersih, kurang rapi padahal ada pakaian bersih & rapi, mukena yang bau apek atau badan yang masih kotor padahal masih bisa membersihkan, atau tempat ibadah kurang bersih, atau dg sengaja mengulur ulur waktu sholat, Imam Ghazali berkata, "Siapa dg sengaja mengulur waktu sholat tanpa alasan yg dibenarkan Syar'i maka sungguh setengah kekhusyuan telah hilang dari sholatnya", berarti org yg memperhatikan sholat diawal waktu itu sungguh telah meraih setengah kekhusyuan. Kemudian membiarkan diri tdk faham sholat dg tdk mau meningkatkannya u belajar, akhirnya sholat hanya sekedar2 maka hasilnyapun sekedar2, tdk heran sholatnya tdk berpengaruh dlm kesehariannya. Sahabatku, tentu beda hasilnya mrk yg sungguh2 belajar & mempersiapkan diri u sholat dg yg sekedar2, or malas sholat, sahabatku.

Rabu, 27 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan

Sebentar lagi umat Islam berjumpa dengan tamu mulia yang dinanti-nantikannya: Ramadhan. Rasulullah dan para shahabatnya telah menyiapkan diri jauh-jauh hari untuk menyambut Ramadhan Al-Mubarak ini. Mereka bahkan telah menyambut ramadhan sejak bulan rajab. Diantara doa yang populer mereka panjatkan adalah:

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan (HR. At-Thabrani, Al-Baihaqi, dan Ibnu Asakir)

Ada empat persiapan yang kita perlukan dalam menyambut bulan Ramadhan ini:

1. Persiapan Ruhiyah

Persiapan ruhiyah yang kita perlukan adalah dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas.

Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati (tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا [الشمس/9]

Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams : 9)

Maka kita perlu melakukan evaluasi diri (muhasabah) apakah penyakit-penyakit aqidah masih menjangkiti diri kita. Selanjutnya kita bermujahadah untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu.

Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin kita memperoleh ampunan Allah SWT.

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘Alaih).

2. Persiapan Fikriyah

Sebaiknya kita membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan. Tentang kewajiban puasa, keutamaan puasa, hikmah puasa, syarat dan rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta sunnah-sunnah puasa. Juga tarawih, I’tikaf, zakat, dan sebagainya.

Inilah rahasia mengapa Imam Bukhari membuat bab khusus dalam Shahih-nya dengan judul Al-Ilmu Qabla Al-Qaul wa Al-Amal (Ilmu sebelum Ucapan dan Amal). Tanpa ilmu bagaimana kita bisa beramal selama bulan Ramadhan dengan benar?

Pemahaman ilmu syar’i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Allah terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah SAW bersabda :

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama (Muttafaq ‘Alaih)

3. Persiapan Jasadiyah

Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya.

Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan keutamaan syar’i dalam hadits Nabi SAW. :

المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, dll)

4. Persiapan Maliyah

Persiapan maliyah yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakatnya. Bahkan, jika kita mampu berumrah di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar biasa; seperti nilai haji bersama Rasulullah SAW.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ [البقرة/185]

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Krena itu, barang siapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah… (QS. Al-Baqarah : 185)

Rabu, 20 April 2011

Natsu no maboroshi (OST detectif Conan)-Lirik


Natsu no maboroshi (OST detectif Conan)-Lirik


Heya no mado no mukou ni hikouki kumo o nazotte
Kyou kenkashita kimi no koto bakari kangaeteta
Sasai na koto de to madotte fuantei de muboubi na
Ano koro no you ni sugu ni denwashite warai aetara ii no ni ne

Chika zuite kuru shifuku no toki wa 
itami o tomonainagara ashi oto o tateru
Kangaesugite fukami ni hamaru kimi no soba ni iru no ni

Natsu no maboroshi hitomi tojimete 
ichiban saishou ni kimi o omoidasu yo
Itsuka owaru hakanai yume ni 
tada komiageru kimochi daita

Sekai wa hiroku shiranai koto 
afuretete jibun sae miushinaisou
Dakedo kimi to ikiteyukitai kara
Tomadoinagara demo ii tsunaida te o hanasanaide ne

Tsuyoi ofushoa nami o matteta
Chuuto hanpa ni hanareta nagasareteyuku yo
Shinkashiteyuku sekai no naka de onaji mono o motomete

Natsu no maboroshi omou dake de 
mune ga atsukunareta kiseki no tochuu
Negau dake ja todokanu kurai 
kobore ochisou na kimochi daita

Doushite futari chika zuite hodo 
tooku kanjite fuan ni naru n darou
Kyori o koeta yokubou ga afurete
Hitori heya no naka de kimi no nukumori omou

Donna hi ni mo hitomi tojite 
ichiban saishou ni kimi o omoidasu yo
Itsuka owaru hakanai yume ni 
tada komiageru kimochi daita

Wasurenai kara...kieyuku maboroshi 
ni kimi to narandeita ne
Natsu no owari hi sashigayuretru
Umi no soko no you na te no hira no naka machi nami
I like a dream I'm calling out to you



Natsu no maboroshi (OST detectif Conan) terjemahan

menelusuri awan di luar jendela pesawat
berpikir tentang Anda, yang aku bertengkar dengan hari ini
ragu pada hal-hal terkecil, yang sangat tidak stabil dan berisiko
berharap bahwa saya dapat meneleponmu segera dan tertawa bersama seperti dulu
kebahagiaan yang datang perlahan membawa serta rasa sakit karena membuat suara telah lalu

ketika aku berpikir mendalam tentang mu
ilusi musim panas, menutup mata ku, kuberpikir tentangmu pertama kali
berpegang pada rasa bangunan dalam mimpi yang akan berakhir suatu hari nanti
dunia besar, dan ada banyak hal yang tidak diketahui, aku bahkan mungkin akan kehilangan diriku sendiri

tapi aku ingin terus hidup denganmu
ragu-ragu baik-baik saja, tapi jangan melepaskan tangan saya
Aku menunggu gelombang lepas pantai kuat
yang rusak dan hanyut

mencari hal yang sama di dunia yang selalu berubah
ilusi musim panas, hanya dengan berpikir, saya merasa hangat di tengah keajaibanini
berpegang pada perasaan yang tidak dapat menjangkau Anda sebagai Saya berharap akan meluap

kenapa aku merasa lebih jauh dan tidak aman ketika kita lebih dekat
keserakahan yang melewati jarak yang meluap
Saya berpikir tentang kehangatan Anda di kamar saya sendiri
hari apapun, menutup mata saya, saya pikir tentang Anda
berpegang pada rasa bangunan dalam mimpi yang akan berakhir suatu hari nanti

Aku tidak akan lupa ... aku berdiri oleh Anda dalam ilusi menghilang
sinar matahari yang bergoyang sebagai musim panas berakhir
dalam gelombang menunggu di telapak tangan seperti dasar laut
Aku seperti mimpi, aku berteriak kepada Anda

Jumat, 08 April 2011

Bukti Teorema Phytagoras

O walah......
kawan2 Q sekalian....
ini ada bukti tetntang teorema Phytagoras....

Eits jangan salah kata yaa....
udah saya dapat dari WIKIPEDIA...
Emang sie saya da ngambil dari WIKIPEDIA akan tetapi saya tambah Lagi ada link di bawah yang menunjukkan bukti yang ribet....

Yang Gampangnya......
saya Ambil dari WikiPedia...

Dalam matematikateorema Pythagoras adalah suatu keterkaitan dalam geometri Euklides antara tiga sisi sebuah segitiga siku-siku. Teorema ini dinamakan menurut nama filsuf dan matematikawan Yunani abad ke-6 SMPythagoras. Pythagoras sering dianggap sebagai penemu teorema ini meskipun sebenarnya fakta-fakta teorema ini sudah diketahui oleh matematikawan India (dalam Sulbasutra Baudhayanadan Katyayana), YunaniTionghoa dan Babilonia jauh sebelum Pythagoras lahir. Pythagoras mendapat kredit karena ialah yang pertama membuktikan kebenaran universal dari teorema ini melalui pembuktian matematis.[1]
Ada dua bukti kontemporer yang bisa dianggap sebagai catatan tertua mengenai teorema Pythagoras: satu dapat ditemukan dalam Chou Pei Suan Ching (sekitar 500-200 SM), satunya lagi dalam buku Elemen Euklides.

Daftar isi

 [sembunyikan]


Teorema

Teorema Pythagoras menyatakan bahwa:
Jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-siku sama dengan luas bujur sangkar di hipotenus.
Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai sebuah sudut siku-sikukaki-nya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku tersebut, dan hipotenus adalah sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut siku-siku tersebut. Pada gambar di bawah ini, a dan b adalah kaki segitiga siku-siku dan c adalah hipotenus:
Pythagorean.svg
Pythagoras menyatakan teorema ini dalam gaya goemetris, sebagai pernyataan tentang luas bujur sangkar:
Jumlah luas bujur sangkar biru dan merah sama dengan luas bujur sangkar ungu.
Akan halnya, Sulbasutra India juga menyatakan bahwa:
Tali yang direntangkan sepanjang panjang diagonal sebuah persegi panjang akan menghasilkan luas yang dihasilkan sisi vertikal dan horisontalnya.
Menggunakan aljabar, kita dapat mengformulasikan ulang teorema tersebut ke dalam pernyataan modern dengan mengambil catatan bahwa luas sebuah bujur sangkar adalah pangkat dua dari panjang sisinya:
Jika sebuah segitiga siku-siku mempunyai kaki dengan panjang a dan b dan hipotenus dengan panjang c, maka a2 + b2 = c2.
Pythagorean proof.png


Bukti menggunakan segitiga sama

Teorema.png
\frac{d}{a} = \frac{a}{c} \quad \Rightarrow \quad d = \frac{a^2}{c}\quad (1)
\frac{e}{b} = \frac{b}{c} \quad \Rightarrow \quad e = \frac{b^2}{c}\quad (2)
Dari gambar  c = d + e \,\! . Dan dengan mengganti persamaan (1) dan (2):
 c = \frac{a^2}{c} + \frac{b^2}{c}
Mengalikan untuk c:
 c^2 = a^2 + b^2 \,\!.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_Pythagoras
untuk yang lebih Komplit n pusing......
Komplit n Pusing.... Buka aja link ini.... jamin senang n bakalan pusing setelah itu dech.,,,
http://www.cut-the-knot.org/pythagoras/index.shtml

Selasa, 05 April 2011

Tokoh Universal Sain Islam


Jabir ibn Hayyan/ Geber (sekitar 103H/721 M-200 H/815 M)
Pelopor Ilmu Kimia Islam, seorang sufi dan syiah.
Karya utama: Seratus Dua belas Buku, Tujuh Puluh Buku, Buku Kesetimbangan.
Menulisa juga tentang: logika, filsafat, ilmu medis, guna-guna (occult), fisika, mekanika, dan bidang-bidang lainnya.

Abu Yusuf Ta’qub ibn Ishaq al-Kindi/alkindus (sekitar 185 H/801 M-260 H/873 M)
Filosof arab pertama, pendiri mazhab peripatetik Islam
Menguasai bahasa syria, yunani.
Menulis 270 makalah tentang: logika, filsafat, fisika, matematika,  musik, obat-obatan dan kehidupan binatang.

Hunain ibn Ishaq/ Joannitius (184 H/810 M-263 H/877 M)
Cendekiawan Kristen
Penerjemah karya-karya Yunani dan Syiria ke dalam Bahasa Arab.
Seorang dokter. Menulis karya tentang: astronomi, meteorologi, dan filsafat
Tsabit ibn Qurrah (211 H/826 M atau 221 H/836-288 H/901 M)
Ahli matematika, astronomi,. Menulis juga tentang: astronomi, teori bilangan, fisika dan cabang matematika lainnnya.
Penerjemah besar
Teori “getaran” (trepidation) sangat berpengaruh di abad pertengahan Barat.

Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi /algorime (w. 249 H/863 M)
Ahli matematika terbesar Islam.
Karya: al-jabar (al-jabr wa al-muqabalah)
Penulis tentang geografi dari kalangan muslim yang pertama.

Muhammad ibn Zakariya al-Razi/ Rhazes (sekitar 251H/ 865 M-313 H/925 M)
Dokter klinis terbesar Islam, ahli filsafat dan ahli kimia
Karya medisnya: al-Hawi (pengendalian diri), naskah tentang cacar dan Campak (De Pestilentia/De Peste).
Karya Kimia: Rahasia Segala Rahasia

Abu Nasr al-Farabi/Alpharabius (sekitar 258 H/870 M-339 H/950 M)
Ahli filsafat, Muslim pertama yang mengklasifikasi sains,  ahli teori musik, dan seorang sufi.  Menulis juga tentang fisika, matematika,.

Abu al-Hasan al-Mas’udi (w 345 H/956 M)
Tokoh ensoklopedik
Sejarawan, ahli geografi, ahli geologi dan ahli zoologi.
Karya:
Padang Rumput Emas dan Tambang Batu Permata

Buku Indikasi dan Revisi


Abu Ali al-Husain ibn Sina/Avicenna (370 H/980 M-428 H/1037 M)
Gelar: Syaikh al-Rais
Ahli ilmu kedokteran, filsafat, dan teologi
Karya utama dalam ilmu kedokteran: Qanun, dan Kitab al-Syifa

Abu Ali al-Hasan ibn al-Haitsam/ alhazaen (sekitar 354H/965 M-430 H/1039 M)
Ahli fisika. Menulis juga tentang matematiak, fisika, astronomi, ilmu medis dan bidang-bidang lainnya.
Karya utama: Optics

Abu Raihan al-Biruni (862 H/973 M-sekitar 442 H/1051 M)
Karya:
India (tentang agama hindi, sains dan adat istiadat India abad pertengahan)
Kronologi Bangsa Kuno (tentang penanggalan dan hari-hari raya berbagai bangsa)
Qanun (dalam astronomi), dan Elemen Astrologi.
Tulisan lainnya tentang fisika, geografi, matematika, mineralogi, astronomi dan astrologi.

Abu al-Qasim Maslamah al-Majrithi (W. sekitar 398 H/1007 M)
Ahli kimia yang menulis juga tentang astronomi, matematika.

Abu Hamid Muhammad al-Ghazali/Algazel  (450 H/1058-505-1111 M)
Ahli teologi dan  sains agama
Karya utama: Ihya ulum al-Din
Menulis juga tentang logika dan filsafat (Maqshid al-falasifah, Tahafuth al-falasifah).

Abu al-Fath Umar ibn Ibrahim al-Khayyami (Umar Khayyam)
Sufi, gnostik, dan penyair besar.
Ahli matematika, filsafat.
Menulis juga tentang bidang geometri, fisika, sastra (rubaiyyat)

Abu al-Walid Muhammad ibn Rusyd/ Averroes(520 H/1126 M-595 M)
Ahli hukum agama, kedokteran dan filsafat


Nashiruddin al-Thusi (597 H/1201 M-672 H-672 H/1272 M)
Ahli astronomi, matematika, teologi, filsafat.
Quthbuddin al-Syirazi (634 H/1236M-710 H-1311 M)
Komentator Qanun, karya medis Ibn Sina.
Karya tentang optika, geometri, astronomi, geografi, filsafat dan ilmu agama.
Karya ensikopedik tentang fisika dan atronomi.

Abd al-Rahman Abu Zaid ibn Khaldun (732 H/1322 M-808 H/1406 M)
Tulisannya tentang matematika, teologi, dan metafisika. Karya terbaiknnnya tentang sejarah. Dikenal sebagai ahli ilmu humaniora dan kebudayaan.
Karya: Kitab al-‘Ibar (judul lengkap: Contoh dan Catatan tentang asal peristiwa mengenai bvangsa Arab, Persia, barber, dan orang sezaman mereka, yang mempunyai kekuasaan besar), selain mengupas tentang afrika Utara diawali dengan Muqaddimah.

Baha’ al-addin al-Amili (953 H/1546M-1030 H/1621)
Ahli teologi, sufi, matematika, arsitek, ahli kimia, ahli guna-guna (occultisme).


Sumber: Seyyed Hosein Nasr, Sains dan Peradaban di dalam Islam, (Bandung: Pustaka, 1997), h. 23-41